KAB. CIREBON - Terulang lagi Guru yang seharusnya mengajarkan kebaikan malah berbuat Hal yang terkutuk !!!!, nasib seorang anak laki laki yang berasal dari Desa Japura Bakti Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, seharusnya masih mengikuti kegiatan belajar di pondok malah iya putus dijalan, karena ulah oknum guru ngaji Bejad, Kamis ( 22/12/2022).
Diketahui pada hari selasa tanggal 13 Desember 2022, sekitar jam 23.00 wib. Dirumah saudara Bahrul termasuk Desa Gebang Udik Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, telah terjadi perbuatan Cabul terhadap Mohamad Alfian Nur Rijal sebagai korban yang dilakukan oleh Sadam Rizqi sebagai pelaku Cabul.
"Awal mula kejadian korban pulang kerumah dari Pondok Pesantren Hamalatudzikra" yang bertempat di Desa Mertapada Wetan Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, dalam keadaan ketakutan. Ketika ditanya korban lebih banyak diam, kemudian ibu korban Novita menuju ke Pondok menanyakan kondisi korban kepada pemilik Pondok Ustad Al Mahadi, pemilik Pondok menceritakan bahwa korban sudah beberapa hari ini tidak fokus atau konsen dalam mengaji.
Setelah itu Ibu korban kembali menanyakan kekorban apa yang sebenarnya terjadi, kemudian korban menceritakan semuanya bahwa korban telah di "Sodomi" oleh Sadam Rizqi sebagai guru ngajinya. Kejadian tersebut dilakukan sebanyak tiga kali diantaranya di rumah Bahrul sebagai teman pelaku.
Setiap kali melakukan korban dipaksa serta diancam oleh pelaku akan dibunuh disebarkan video perbuatan tersebut sehingga korban merasa ketakutan, setelah mendapatkan cerita tersebut Ibu korban membawa ke Rumah Sakit UMC Astanajapura Kabupaten Cirebon, dari hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh Dokter terdapat luka didalam dubur korban, lalu dijahit sampai 5 jahitan.
Melihat hasil dari korban Carsono selaku Ayah korban tidak terima dengan perilaku atau perbuatan yang dilakukan oleh tersangka, dan semoga dihukum seberat-beratnya dan dipenjarakan di Nusakambangan tuturnya emosi dan langsung melaporkan kepada Aipda Andri bergegas mengamankan pelaku dibawa ke Polresta Cirebon.
Baca juga:
Polri Siap Tindak Dugaan Permainan Karantina
|
Harapan Ayah korban kepada penegak hukum, "agar pelaku dihukum seberat beratnya dan seadil adilnya, karena anak kami mengalami trauma yang sangat berat sekali dari makan, minun dan diajak ngobrol pun hanya diam saja, " harapnya. (Agus S/Jibil)